Friedrich Benda Vidéos
compositeur allemand
Commémorations 2024 (Décès: Friedrich Benda) 2025 (Naissance: Friedrich Benda)
- violon, piano, orgue
- opéra
- Allemagne
- compositeur ou compositrice, pianiste, violoniste, organiste
Dernière mise à jour
2024-05-16
Actualiser
Barat Dua Benda Candi Kinsbergen Kaitan Brandes 1873 1902 1859 1900 1896 1891 1890 1885 1882
(http•••) LUCU? KAITAN KABAH DGN BOROBUDUR EPS #15A PART 1 BOROBUDUR PENINGGALAN NABI DAUD RAJA YAHUDI ISRAEL DEKRIPSI BOROBUDUR: Pemerintah Hindia Belanda menugaskan F.C. Wilsen, seorang insinyur pejabat Belanda bidang teknik, ia mempelajari monumen ini dan menggambar ratusan sketsa relief. J.F.G. Brumund juga ditunjuk untuk melakukan penelitian lebih terperinci atas monumen ini, yang dirampungkannya pada 1859. Pemerintah berencana menerbitkan artikel berdasarkan penelitian Brumund yang dilengkapi sketsa-sketsa karya Wilsen, tetapi Brumund menolak untuk bekerja sama. Pemerintah Hindia Belanda kemudian menugaskan ilmuwan lain, C. Leemans, yang mengkompilasi monografi berdasarkan sumber dari Brumund dan Wilsen. Pada 1873, monograf pertama dan penelitian lebih detil atas Borobudur diterbitkan, dilanjutkan edisi terjemahannya dalam bahasa Prancis setahun kemudian. Foto pertama monumen ini diambil pada 1873 oleh ahli engrafi Belanda, Isidore van Kinsbergen. Penghargaan atas situs ini tumbuh perlahan. Untuk waktu yang cukup lama Borobudur telah menjadi sumber cenderamata dan pendapatan bagi pencuri, penjarah candi, dan kolektor "pemburu artefak". Kepala arca Buddha adalah bagian yang paling banyak dicuri. Karena mencuri seluruh arca buddha terlalu berat dan besar, arca sengaja dijungkirkan dan dijatuhkan oleh pencuri agar kepalanya terpenggal. Karena itulah kini di Borobudur banyak ditemukan arca Buddha tanpa kepala. Kepala Buddha Borobudur telah lama menjadi incaran kolektor benda antik dan museum-museum di seluruh dunia. Pada 1882, kepala inspektur artefak budaya menyarankan agar Borobudur dibongkar seluruhnya dan reliefnya dipindahkan ke museum akibat kondisi yang tidak stabil, ketidakpastian dan pencurian yang marak di monumen.[32] Akibatnya, pemerintah menunjuk Groenveldt, seorang arkeolog, untuk menggelar penyelidikan menyeluruh atas situs dan memperhitungkan kondisi aktual kompleks ini; laporannya menyatakan bahwa kekhawatiran ini berlebihan dan menyarankan agar bangunan ini dibiarkan utuh dan tidak dibongkar untuk dipindahkan. Bagian candi Borobudur dicuri sebagai benda cenderamata, arca dan ukirannya diburu kolektor benda antik. Tindakan penjarahan situs bersejarah ini bahkan salah satunya direstui Pemerintah Kolonial. Pada tahun 1896, Raja Thailand, Chulalongkorn ketika mengunjungi Jawa di Hindia Belanda (kini Indonesia) menyatakan minatnya untuk memiliki beberapa bagian dari Borobudur. Pemerintah Hindia Belanda mengizinkan dan menghadiahkan delapan gerobak penuh arca dan bagian bangunan Borobudur. Artefak yang diboyong ke Thailand antara lain; lima arca Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang, dan arca penjaga dwarapala yang pernah berdiri di Bukit Dagi — beberapa ratus meter di barat laut Borobudur. Beberapa artefak ini, yaitu arca singa dan dwarapala, kini dipamerkan di Museum Nasional Bangkok.[33] Borobudur kembali menarik perhatian pada 1885, ketika Yzerman, Ketua Masyarakat Arkeologi di Yogyakarta, menemukan kaki tersembunyi.[34] Foto-foto yang menampilkan relief pada kaki tersembunyi dibuat pada kurun 1890–1891.[35] Penemuan ini mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk mengambil langkah menjaga kelestarian monumen ini. Pada 1900, pemerintah membentuk komisi yang terdiri atas tiga pejabat untuk meneliti monumen ini: Brandes, seorang sejarawan seni, Theodoor van Erp, seorang insinyur yang juga anggota tentara Belanda, dan Van de Kamer, insinyur ahli konstruksi bangunan dari Departemen Pekerjaan Umum. Pada 1902, komisi ini mengajukan proposal tiga langkah rencana pelestarian Borobudur kepada pemerintah. Pertama, bahaya yang mendesak harus segera diatasi dengan mengatur kembali sudut-sudut bangunan, memindahkan batu yang membahayakan batu lain di sebelahnya, memperkuat pagar langkan pertama, dan memugar beberapa relung, gerbang, stupa dan stupa utama. Kedua, memagari halaman candi, memelihara dan memperbaiki sistem drainase dengan memperbaiki lantai dan pancuran. Ketiga, semua batuan lepas dan longgar harus dipindahkan, monumen ini dibersihkan hingga pagar langkan pertama, batu yang rusak dipindahkan dan stupa utama dipugar. Total biaya yang diperlukan pada saat itu ditaksir sekitar 48.800 Gulden. Sumber: Wikipedia Indonesia
Dobrodošli na zvanični YouTube kanal K1 TV-a! ↓ ↓ ↓ Posetite naš sajt i naloge na društvenim mrežama: K1TV WEB: (http•••) K1TV Program: (http•••) FACEBOOK: (http•••) INSTAGRAM: (http•••) ❥ YOUTUBE: (http•••) Gledaj uživo besplatno i bez registracije na mobilom ➜ Preuzmi TELEBOKS aplikaciju Google play: (http•••) App Store: (http•••) Razonodite se uz muzičko-zabavni sadržaj domaće produkcije najvišeg standarda, kao i premijerno prikazivanje najpopularnijih stranih TV formata. Iz naše produkcije izdvajamo sledeće emisije: "JOJO" Dve devojke iz grada koje su navikle na modu, izlaske, moderne tehnologije i glamur pokušavaju da upoznaju manje urbane delove Srbije i da ih zavole. Uskoro: "Šta sam sebi, ko sam tebi" Voditelj, Ivan Stanković, marketing guru, vodi intervju sa popularnim autorima u studiju, pred publikom. Gost “jedan na jedan” razgovara sa voditeljem o svemu, “na iglama” zbog voditelja i prisutne publike. LINK: (http•••) "Generalka" Koje javne ličnosti su radile intervencije na licu i telu? Kako su izgledale pre, a kako posle njih i da li one to kriju ili otvoreno o tome pričaju? Kroz ove zanimljive razgovore vode vas Milica Lešić i Ljubomir Dorontić. LINK: (http•••) "Dnevna Doza Popa" Glumačko-voditeljski par Nataša Aksentijević i Predrag Peđa Damnjanović vas uvode u svet pop kulture. Sa gostima pričaju o zabavnim sadržajima, umetnosti i aktuelnim dešavanjima u svetu i kod nas. Uz pomoć benda i kroz zabavne igre zajedno sa gostima se zabavljaju na dinamičan i upečatljiv način. LINK: (http•••) "Kec na Jedanaest" Ponovo su tu! Omiljeni voditeljski par, Boško Jakovljević i Aleksandra Jeftanović, vode vas kroz kasni jutarnji šou, svakog radnog dana od 11 do 13. LINK: (http•••) Pratite nas na MTS-u, Supernovi i Orionu. #K1 ┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈ Svako neovlašćeno kopiranje ili postavljanje video materijala K1 TV bićemo prinuđeni da prijavimo YouTube administraciji što može rezultovati i trajnim gašenjem Vašeg kanala od strane YouTube-a ili tužbe od strane K1 TV.
Bach Carl Philipp Emanuel Bach Wolfgang Amadeus Mozart Joseph Haydn Beethoven Lassus Monteverdi Gesualdo Georg Anton Benda Benda Ernst Wilhelm Wolf Johann Gottfried Müthel Friedrich Wilhelm Rust Wilhelm Rust Felix Mendelssohn Weber Robert Schumann Johannes Brahms Alfred Wotquenne Helm Friedemann Bach Il Giardino Armonico 1906 1941 1989 2000
Through the later half of the 18th century, the reputation of Carl Philipp Emanuel Bach stood very high. Wolfgang Amadeus Mozart said of him, "He is the father, we are the children." The best part of Joseph Haydn's training was derived from a study of his work. Beethoven expressed for his genius the most cordial admiration and regard.[citation needed] His keyboard sonatas, for example, mark an important epoch in the history of musical form. Lucid in style, delicate and tender in expression, they are even more notable for the freedom and variety of their structural design; they break away altogether from both the Italian and the Viennese schools, moving instead toward the cyclical and improvisatory forms that would become common several generations later. The content of his work is full of invention and, most importantly, extreme unpredictability, and wide emotional range even within a single work, a style that may be categorized as empfindsamer Stil. It is no less sincere in thought than polished and felicitous in phrase. He was probably the first composer of eminence who made free use of harmonic colour for its own sake since the time of Lassus, Monteverdi, and Gesualdo.[citation needed] In this way, he compares well with the most important representatives of the First Viennese School. In fact he exerted enormous influence on the North German School of composers, in particular Georg Anton Benda, Bernhard Joachim Hagen, Ernst Wilhelm Wolf, Johann Gottfried Müthel, Friedrich Wilhelm Rust and many others. His influence was not limited to his contemporaries, and extended to Felix Mendelssohn and Carl Maria von Weber. His name fell into neglect during the 19th century, with Robert Schumann notoriously opining that "as a creative musician he remained very far behind his father";[8] in contrast, Johannes Brahms held him in high regard and edited some of his music. The revival of C. P. E. Bach's works has been underway since Helmuth Koch's rediscovery and recording of his symphonies in the 1960s, and Hugo Ruf's recordings of his keyboard sonatas. There is an ongoing project to record his complete works, led by Miklós Spányi (de) on the Swedish record label BIS. The works of C. P. E. Bach are known by "Wq" numbers, from Alfred Wotquenne's catalogue (1906) and by "H" numbers from a catalogue by Eugene Helm (1989). He was portrayed by Wolfgang Liebeneiner in the 1941 biopic of his brother Friedemann Bach. (Wikipedia)
ou
- chronologie: Compositeurs (Europe). Interprètes (Europe).
- Index (par ordre alphabétique): B...