Cándido Candi Vidéos
Dernière mise à jour
2024-05-13
Actualiser
Candi Dua Kinsbergen 1814 1856 1864 1968
Kompleks Candi Dieng merupakan kumpulan candi yang terletak di kaki pegunungan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Sejarah candi bercorak Hindu aliran Syiwa ini masih menyimpan misteri, termasuk asal-usul maupun pendirinya. Candi Dieng disebut-sebut sebagai bangunan keagamaan tertua di Jawa. Dikutip dari situs resmi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, para ahli memperkirakan Candi Dieng dibangun atas perintah raja-raja dari Wangsa Sanjaya meskipun hingga kini belum ditemukan informasi tertulis mengenai asal-usul kompleks candi ini. Dalam buku The Indianized States of Southeast Asia (1968) suntingan George Coedès dan Walter F. Vella disebutkan bahwa bangunan-bangunan keagamaan yang ada di pegunungan Dieng tersebut berasal dari Kerajaan Kalingga +••.••(...) M). Kompleks Candi Dieng terdiri dari 8 bangunan. Para ahli memperkirakan bahwa Candi Dieng dibangun melalui dua tahap. Tahap pertama meliputi Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, dan Candi Gatotkaca, diperkirakan dilakukan akhir abad 7 hingga abad 8. Pembangunan berlanjut pada tahap kedua sampai sekitar tahun 780 M. Kompleks candi ini ditemukan kembali pada 1814 oleh seorang tentara Inggris yang kala itu sedang berwisata ke kawasan Dieng. Saat itu, ia melihat ada sekumpulan candi yang tergenang air telaga. Pengeringan air telaga baru dilakukan pada 1856 yang dipimpin oleh Isidore van Kinsbergen. Upaya pembersihan dilanjutkan pemerintah Hindia Belanda hingga tahun 1864, dengan Van Kinsbergen sebagai pencatat dan pengambil gambar. Kompleks Candi Dieng terbagi menjadi 3 kelompok gugusan candi-candi dan dengan satu candi yang berdiri sendiri. Candi-Candi tersebut dinamakan dengan mengadopsi nama-nama dari tokoh atau istilah dalam epos Mahabarata. Tiga kelompok candi tersebut adalah kelompok Arjuna, kelompok Gatotkaca, dan kelompok Dwarawati, dan satu candi yang berdiri sendiri adalah Candi Bima. #dieng #diengwonosobo #diengplateau #candidieng #candibima #candiarjuna #candigatotkaca #candisemar #candisembadra #candisrikandi #candijawatengah #candijawatimur #candimataramkuno #diengnegeridiatasawan #candidwarawati #sejarahindonesia #peninggalanleluhur #wonosobo #wonosobohits #wonosoboexplore #banjarnegarahits #mgmpsejarahponorogo
Candi Gatotkaca: Urat Ksatria Negerinya Para Dewa | JPN 1 Dieng ️ (http•••) ️ Yukk dukung Program Acara Jelajah Peradaban Nusantara: "The Power Of Asia" dengan Like, Share, Subscribe. Kunjungi Official Account Cabin Adventure: (http•••) ️ Buat kalian yang ingin support/ kolaborasi dalam Program Acara Jelajah Peradaban Nusantara:"The Power Of Asia", silahkan bisa hubungi whatsapp 085806462368 / email ️ Artikel ini & Jelajah Peradaban Nusantara: "The Power Of Asia" selengkapnya, cek (http•••) / ●●●--------------------- Berdasarkan catatan Belanda di tahun 1845 dan 1860an disekitar Candi Gatotkaca terdapat situs lainya, adapun disebutkan situs-situs tersebut adalah Candi Nakula, Candi Sadewa, Candi Petruk dan Candi Nalagareng. Saat ini Candi Nakula-Sadewa telah runtuh dan batu-batunya diletakkan di dekat Candi Gatotkaca. Keberadaan Candi Nakula-Sadewa yang masih berdiri tegak terdokumentasikan oleh fotografer Isidore van Kinsbergen yang menngunjungi Dataran Tinggi Dieng pada tahun 1864. Bentuk arsitektur Candi Nakula-Sadewa mirip dengan arsitektur Candi Gatotkaca. / ●●●--------------------- Dipersembahkan Untuk Menyambut Indonesia Emas 2045 Menjelajahi peradaban dalam bingkai keberagaman yang menawan, bergabunglah dan saksikan program terbaru •••@••• Saksikan di Youtube Cabin Adventure (http•••) / ●●●● / Jelajah Peradaban Nusantara "The Power Of Asia" Episode 1, Dieng Support: @kemenparekraf.ri @disparbudwonosobo @batiksakera @kospinmu @pondoklesehanalaska @saptacell #cabinadventure #jelajahperadabannusantara #jelajah #dieng #candidieng #sejarahindonesia #sejarah #temple #ruins #wonderfulindonesia #wisatadieng #wisatahits #architecture #culture #explore #exploreindonesia #explorepage #candigatotkaca
Barat Dua Benda Candi Kinsbergen Kaitan Brandes 1873 1902 1859 1900 1896 1891 1890 1885 1882
(http•••) LUCU? KAITAN KABAH DGN BOROBUDUR EPS #15A PART 1 BOROBUDUR PENINGGALAN NABI DAUD RAJA YAHUDI ISRAEL DEKRIPSI BOROBUDUR: Pemerintah Hindia Belanda menugaskan F.C. Wilsen, seorang insinyur pejabat Belanda bidang teknik, ia mempelajari monumen ini dan menggambar ratusan sketsa relief. J.F.G. Brumund juga ditunjuk untuk melakukan penelitian lebih terperinci atas monumen ini, yang dirampungkannya pada 1859. Pemerintah berencana menerbitkan artikel berdasarkan penelitian Brumund yang dilengkapi sketsa-sketsa karya Wilsen, tetapi Brumund menolak untuk bekerja sama. Pemerintah Hindia Belanda kemudian menugaskan ilmuwan lain, C. Leemans, yang mengkompilasi monografi berdasarkan sumber dari Brumund dan Wilsen. Pada 1873, monograf pertama dan penelitian lebih detil atas Borobudur diterbitkan, dilanjutkan edisi terjemahannya dalam bahasa Prancis setahun kemudian. Foto pertama monumen ini diambil pada 1873 oleh ahli engrafi Belanda, Isidore van Kinsbergen. Penghargaan atas situs ini tumbuh perlahan. Untuk waktu yang cukup lama Borobudur telah menjadi sumber cenderamata dan pendapatan bagi pencuri, penjarah candi, dan kolektor "pemburu artefak". Kepala arca Buddha adalah bagian yang paling banyak dicuri. Karena mencuri seluruh arca buddha terlalu berat dan besar, arca sengaja dijungkirkan dan dijatuhkan oleh pencuri agar kepalanya terpenggal. Karena itulah kini di Borobudur banyak ditemukan arca Buddha tanpa kepala. Kepala Buddha Borobudur telah lama menjadi incaran kolektor benda antik dan museum-museum di seluruh dunia. Pada 1882, kepala inspektur artefak budaya menyarankan agar Borobudur dibongkar seluruhnya dan reliefnya dipindahkan ke museum akibat kondisi yang tidak stabil, ketidakpastian dan pencurian yang marak di monumen.[32] Akibatnya, pemerintah menunjuk Groenveldt, seorang arkeolog, untuk menggelar penyelidikan menyeluruh atas situs dan memperhitungkan kondisi aktual kompleks ini; laporannya menyatakan bahwa kekhawatiran ini berlebihan dan menyarankan agar bangunan ini dibiarkan utuh dan tidak dibongkar untuk dipindahkan. Bagian candi Borobudur dicuri sebagai benda cenderamata, arca dan ukirannya diburu kolektor benda antik. Tindakan penjarahan situs bersejarah ini bahkan salah satunya direstui Pemerintah Kolonial. Pada tahun 1896, Raja Thailand, Chulalongkorn ketika mengunjungi Jawa di Hindia Belanda (kini Indonesia) menyatakan minatnya untuk memiliki beberapa bagian dari Borobudur. Pemerintah Hindia Belanda mengizinkan dan menghadiahkan delapan gerobak penuh arca dan bagian bangunan Borobudur. Artefak yang diboyong ke Thailand antara lain; lima arca Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang, dan arca penjaga dwarapala yang pernah berdiri di Bukit Dagi — beberapa ratus meter di barat laut Borobudur. Beberapa artefak ini, yaitu arca singa dan dwarapala, kini dipamerkan di Museum Nasional Bangkok.[33] Borobudur kembali menarik perhatian pada 1885, ketika Yzerman, Ketua Masyarakat Arkeologi di Yogyakarta, menemukan kaki tersembunyi.[34] Foto-foto yang menampilkan relief pada kaki tersembunyi dibuat pada kurun 1890–1891.[35] Penemuan ini mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk mengambil langkah menjaga kelestarian monumen ini. Pada 1900, pemerintah membentuk komisi yang terdiri atas tiga pejabat untuk meneliti monumen ini: Brandes, seorang sejarawan seni, Theodoor van Erp, seorang insinyur yang juga anggota tentara Belanda, dan Van de Kamer, insinyur ahli konstruksi bangunan dari Departemen Pekerjaan Umum. Pada 1902, komisi ini mengajukan proposal tiga langkah rencana pelestarian Borobudur kepada pemerintah. Pertama, bahaya yang mendesak harus segera diatasi dengan mengatur kembali sudut-sudut bangunan, memindahkan batu yang membahayakan batu lain di sebelahnya, memperkuat pagar langkan pertama, dan memugar beberapa relung, gerbang, stupa dan stupa utama. Kedua, memagari halaman candi, memelihara dan memperbaiki sistem drainase dengan memperbaiki lantai dan pancuran. Ketiga, semua batuan lepas dan longgar harus dipindahkan, monumen ini dibersihkan hingga pagar langkan pertama, batu yang rusak dipindahkan dan stupa utama dipugar. Total biaya yang diperlukan pada saat itu ditaksir sekitar 48.800 Gulden. Sumber: Wikipedia Indonesia
Teatro Liceo Isaac Albéniz Gabriel Balart Blai Maria Colomer Pujol Mercy Candi Cassadó Valls 1829 1841 1847 1851 1854 1858 1880 1881 1901
Bonaventura Frigola Frigola ( Castellón de Ampurias ( Gerona ), on November 19, 1829 - Barcelona , 3 or 4 of December of 1901 ) was a musician violinist, conductor and composer Spanish Bonaventura Reymundo Joaquin Frigola Frigola, son of Raymundo and Teresa, was a member of a family with a great musical tradition (his brother Bartolomé and his cousins Bonaventura and Narcís Frigola and Fajula were also musicians or music teachers). He received the first music lessons in Castellón with Mosén Jaume Lleys , while learning violin with his father, until he moved to Barcelona in 1847. In this city he got work as second violin of the orchestra of the Gran Teatro del Liceo at the same time time I studied composition. Three years later he was offered the musical direction of a Parisian ballet company , and in 1851 he took advantage of the stay in the "City of Light" to expand his musical training studying at the Conservatoire (from 1841 onwards the Paris Conservatory) accepted foreign students who had a special authorization from the Ministry of Fine Arts, in addition to Frigola, in a few years spent musicians such as Isaac Albéniz , Gabriel Balart , Blai Maria Colomer and others [1] and [2]). On his return from France he was the chapel master of the Banyoles monastery and, later (1854), of the church of his native Castellón, but the budgetary restrictions linked to the Confiscation made him return to France in 1858, in Le Havre first, and in the 1880-1881 biennium he expanded his studies again to the Paris Conservatory. In 1881 he returned to Barcelona where he created, together with the pianist and editor Joan B. Pujol, a concert company with an orchestra of 120 musicians that gave nineteen concerts that same year in the newborn Teatro Lírico del banquero Evarist Arnús, concerts that sometimes Frigola himself directed. On September 2, 1881, Bonaventura Frigola was unanimously elected to occupy the vacant position of chapel master of the Basilica of Mercy of Barcelona, position where he gained great reputation and which he kept until his death. One of his disciples in Castellón was the future composer Càndid Candi and, in the church of La Merced, he formed the musician and founder of a musical saga, Joaquim Cassadó i Valls , who would succeed him when Frigola died, and who would be great tenor Girona Amador Famadas . As it corresponded to the obligations of a choirmaster, he wrote a lot of sacred music, besides, he was the author of some of the first sardanas and wrote other works. Sheet music made with MuseScore - (http•••)
ou
- chronologie: Compositeurs (Europe).
- Index (par ordre alphabétique): C...